Sebagian orang ada yang mengatakan bahwa ia menderita hidup dalam kemiskinan dan serba kekurangan karena sudah ditakdirkan Allah. Ia pasrah dengan nasib yang diterimanya. Ia enggan berusaha karena merasa sudah ditakdirkan untuk hidup miskin dan serba kekurangan. Ia merasa bahwa dengan bersabar dalam kemiskinan dan penderitaan merupakan ibadah baginya. Ini adalah paham yang keliru dan pesimistis.
Apa yang sudah terjadi, itulah takdir yang tidak bisa dirubah lagi. Kita terlahir sebagai bangsa Indonesia, suku jawa, sunda atau sebagai bangsa Amerika, Inggris, Arab dan lain sebagainya. Atau mungkin saja kita lahir dalam keadaan cacat misalnya buta, bisu atau lumpuh, mengalami kelainan jantung, lahir kembar siam atau mungkin kita terlahir ditengah keluarga miskin dilingkungan kumuh atau ditengah keluarga kaya raya bergelimang kemewahan, itulah takdir yang tidak bisa ditawar lagi. Namun apa yang dihadapan kita, apa yang akan terjadi adalah tawar menawar antara kita dengan Allah. Manusia merencana Allah yang menetapkan dan memutuskan.
Allah telah melengkapi kita dengan perangkat pendengaran, penglihatan, hati dan fikiran. Allah telah menjadikan bumi berikut berbagai fasilitas didalamnya bagi keperluan manusia. Firman Allah dalam S Al A’raaf ayat 10:
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur
( Al A’raaf 10)
Apa yang sudah terjadi itulah takdir, apa yang akan datang adalah pilihan bagi setiap orang. Setelah anda lahir kedunia dan sampai pada masa akil baligh, mampu menggunakan akal fikiran dan bertindak sendiri, Allah mempersilahkan anda untuk menentukan pilihan bagi masa depan anda. Tetap berada dalam kemiskinan, serba kekurangan dan menderita atau hidup dalam serba berkecukupan, nyaman dan bahagia, itu adalah pilihan anda. Kalau anda berusaha Allah akan memberi apa yang anda inginkan, jika anda malas, enggan berjuang, menyerah pada keadaan, itulah pilihan anda. Jangan salahkan Allah atau orang lain.
Apa yang anda alami sekarang adalah produk dari fikiran anda pada masa lalu, apa yang akan terjadi pada diri anda dimasa yang akan datang adalah produk dan penjelmaan dari fikiran anda pada saat ini. Itu adalah sunnatullah, sebagian orang mengatakan sebagai hukum alam. Fikiran baik akan menarik berbagai kebaikan kedalam kehidupan anda, fikiran buruk akan menarik berbagai kemalangan dan nasib buruk kedalam kehidupan anda. Keadaan ini banyak diceritakan oleh Michael J.Losier dalam bukunya yang populuer ”Law of Attraction” ( Hukum Ketertarikan). Masa depan adalah pilihan anda sendiri. Allah tidak akan mengubah nasib anda jika anda tidak berusaha mengubahnya, Allah menyatakan ini dalam firmannya pada S. Al anfal ayat 53:
”Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” ( Al Anfal 53)
Kebaikan akan nmenarik kebaikan , keburukan akan menarik keburukan pula. Sesuai dengan firman Allah dalam S Al Qoshos ayat 84 dan Ar Rahman ayat 60
” Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan. ( Al Qoshos 84)
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). ( Ar Rahman ayat 60 )
Kebaikan atau keburukan yang akan anda lakukan atau anda dapati dimulai dari fikiran. Sebagian besar fasilitas yang dinikmati manusia dibumi ini seperti bangunan rumah, gedung, mall, plaza, pesawat terbang, mobil, kereta, motor alat rumah tangga dan banyak lagi dimulai dari fikiran manusia. Sebelum menjelma kealam nyata semua itu ada dalam fikiran manusia yang merencanakan dan membuatnya. Demikian pula nasib anda apakah kelak anda akan hidup dibawah garis kemiskinan hidup dalam keadaan serba kekurangan, atau anda menjadi pengusaha yang sukses hidup dalam serba kecukupan. Semua itu ada didalam fikiran anda sebelum menjelma menjadi kenyataan.
Orang yang fikirannya dipenuhi rasa pesismistis, tidak ada harapan, putus asa rela dengan keterpurukannya setiap hari hanya mengeluh menyalahkan berbagai pihak dapat dipastikan hidupnya akan demikian terus. Ia akan mengalami kemalangan demi kemalangan. Kalau ia menginginkan perubahan dalam kehidupannya ia harus merubah dulu isi fikirannya. Ia harus mengganti fikirannya dengan rasa optimis, penuh harapan, bersama Allah tidak ada yang tidak mungkin. Yakin akan mendapat sukses dan kemenangan. Selanjutnya mulai mengatur langkah manju tahap demi tahap mencapai apa yang diinginkannya. Dalam S Al Insyirah ayat 7-8
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
8- dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Ingat segala sesuatu dalam hidup anda bermula dari fikiran anda. Jika fikiran anda dipenuhi rasa pesismis, putus asa, tidak ada harapan, hidup serba kekurangan dan merasa bahwa itu adalah takdir anda maka anda akan mengalami hidup seperti itu terus sampai akhir hayat. Anda bisa merubah keadaan anda dengan merubah fikiran anda. Penuhi fikiran anda dengan rasa optimis, yakin dapat meraih sukses, hidup serba berkecukupan . Alam semesta akan merespon anda sesuai apa yang anda fikirkan. Itu adalah sunnatullah, tidak ada perubahan pada sunahtullah. Firman Allah dalam S Al Fath ayat 23:
” Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu.” ( Al Fath ayat 23)
Hidup ini adalah pilihan. Anda yang merencanakan masa depan anda. Allah hanya menyetujui atau menolak apa yang anda inginkan. Anda punya rencana kemauan dan kehendak demikian pula Allah. Kehendak dan rencana Allahlah yang berlaku. Jika kepetusan Allah tidak sesuai dengan keinginan dan kehendak anda bersabarlah jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Dia tidak pernah menolak permohonan hambanya sebagai firman-Nya dalam S Al Baqarah 186: ”……. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Allah hanya menunda atau mengalihkan do’anya kepada hal yang lebih baik dari apa yang diinginkan. Allah lebih mengetahui apa yang paling baik bagi hambanya.
Jika anda sudah berfikiran positif namun masih ada kemalangan yang hadir dalam hidup anda, itu bukan berarti anda telah gagal. Kejadian musibah atau kemalangan yang anda alami adalah bagian dari kehendak Allah dalam rangka menguji anda atau Allah akan memberi kejutan atau surprise bagi kehidupan anda. Allah pasti akan menguji anda dengan kebaikan dan keburukan, itu adalah ketetapan Allah yang tidak bisa kita bantah. Firman allah dalam S Al Anbiya’ 35:
”- Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. ( Al Anbiya 35)
Jika mendapat cobaan dengan kejadian yang buruk bersabar dan tawakallah padaNya, sambil berusaha untuk keluar dari kesulitan itu. Jika mendapat kenikmatan bersyukurlah padaNya yang telah memberi berbagai kenikmatan bagi hidup anda. Jadikanlah hidup ini mudah dan nyaman. Banyaklah bersyukur pada-Nya.
Bukan tidak mungkin jika anda bersabar dengan kejadian buruk yang menimpa anda, akan diikuti dengan kejadian menyenangkan yang tidak anda duga, sebagai diceritakan dalam kisah berikut ini yang saya kutip dari blog ”erander.wordpress.com”
“Sebuah desa dipedalaman daratan China, ada seorang petani yang sedang termenung karena kuda yang biasa digunakan untuk menggarap ladangnya lari ke dalam hutan yang ada didekat desa itu dan tidak kembali hampir seminggu. Para tetangga datang memberikan simpati sambil menghibur si petani. “Kasihan sekali dengan nasib burukmu. Sekarang, tanpa kuda, kamu ga bisa menggarap ladangmu lagi” tapi si petani berujar, “Aku ga tau apakah ini disebut dengan nasib buruk ku.”
Seminggu kemudian ketika si petani sedang mencangkul ladangnya, tiba2 dia mendengar derap kaki dan ringkikan kudanya. Ketika dilihat kearah datangnya suara itu, dia kaget karena kuda nya telah kembali dengan 3 ekor kuda betina yang kelihatannya masih liar. Dia senang sekali. Para tetangga berdatangan dan berkata “Wah, nasibmu benar2 baik kawan. Sekarang kamu mempunyai 4 ekor kuda” .. si petani berkata datar “Saya tidak tau, apakah adanya kuda-kuda ini disebut dengan nasib baik atau nasib buruk.”
Keesokan harinya, anak lelaki si petani yang beranjak remaja, melihat kuda2 betina tadi berada di kandang. Sementara yang jantan sedang menggarap ladang dengan si petani – orang tua remaja itu. Tiba2 dia ingin mencoba untuk naik kuda tersebut mengingat selama ini kuda yang ada hanya untuk menggarap ladang. Ketika si remaja baru menaiki kuda tersebut, kuda itu memberontak – maklum masih liar. Sehingga si remaja terlempar dan jatuh ke tanah dengan kuat. Si petani kaget dan berlari ke arah anaknya. Para tetangga juga berdatangan sambil menolong si remaja. “Aduh, kasihan sekali .. betapa nasibmu buruk anak muda” .. kembali si petani menimpali “Ya kita ga tau ya, apakah ini nasib buruk atau nasih baik.”
Karena cidera si remaja cukup parah – kakinya patah – maka dia berjalan menggunakan kruk untuk beberapa lama sambil meratapi nasibnya. Dua minggu setelah kejadian tersebut, datang utusan kerajaan ke desa itu yang mengumumkan akan merekrut remaja desa untuk dijadikan tentara perang melawan mongolia. Semua remaja diambil kecuali si remaja yang sedang patah kakinya. Semua tetangga mengatakan .. “Aduh, nasib anak si petani itu sungguh baik ya. Anak2 kita pergi berperang. Sementara dia tetap tinggal di desa ini” .. dan lagi-lagi petani itu hanya berkata “Aku juga tidak tahu, apakah ini disebut nasib baik atau nasib buruk.”
Mudah mudahan kita bisa mengambil hikmah dari kisah diatas, kita boleh berencana namun Allah juga punya rencana dan apa yang direncanakan dan dikehendaki Allah pasti berlaku. . Allah akan merencanakan hal yang lebih baik bagi kita, jika kita sabar dan selalu bersangka baik padaNya. Insya Allah